5 Hal yang Wajib dihindari Agar THR Terkelola dengan Baik

Setiap hari raya lebaran, ada satu hal yang ditunggu-tunggu oleh para pekerja yaitu tunjangan hari raya.  Tunjangan hari raya merupakan tambahan yang diberikan oleh perusahaan kepada pekerja biasanya diturunkan menjelang H-7 sebelum lebaran yang tentunya diperuntukkan untuk kebutuhan lebaran.

Tetapi,  sebesar apapun THR yang diterima, jika tidak dikelola dengan baik bisa habis dan tidak tersisa. Bahkan hanya dirasakan seperti lewat saja. Mengelola THR dengan bijak akan memberikan dampak baik secara jangka pendek maupun secara jangka panjang. Jika dilakukan pengaturan yang baik misalnya untuk investasi, tabungan, hingga dana darurat, dan dana pensiun untuk masa depan

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang wajib dihindari pada saat menerima THR lebaran agar bisa dikelola dengan baik dan dampaknya pun bisa dirasakan di masa depan.

Gengsi dan Pembelian Impulsif

Apakah kamu pernah merasa terdorong membeli sesuatu karena melihat orang lain memilikinya?  Biasanya ada orang yang menganggap bahwa tidak memiliki hal yang sedang tren dianggap sebagai ketinggalan zaman. Secara tidak sadar, itulah yang disebut dengan gengsi. Artinya kamu membeli barang tersebut secara impulsif yaitu membeli barang tanpa perencanaan dan pertimbangan yang matang apalagi mempertimbangkan kondisi finansial.

Selama musim puasa maupun lebaran godaan tersebut biasanya sangat besar karena umumnya promosi dan diskon besar-besaran akan dilakukan pada saat momen tersebut. Sehingga kamu harus menyadari bahwa tidak semua yang di diskon maupun mendapatkan promo benar-benar kamu perlukan. Jadi, sebelum melakukan pembelian pastikan dulu bahwa hal tersebut memang kamu perlukan bukan karena dorongan gengsi mata.

Tidak Membuat Anggaran Belanja

Salah satu ciri seseorang bisa mengelola keuangan dengan baik adalah dengan melakukan perencanaan yang matang yaitu dengan membuat anggaran pengeluaran. Salah satu cara untuk memastikan THR yang kamu gunakan efektif adalah dengan membuat daftar pengeluaran dari THR tersebut.

Kamu bisa menyusun daftar pengeluaran data THR sebelum menerima thr-nya misalnya untuk kebutuhan mudik, untuk kebutuhan hidangan pada saat lebaran, sampai dengan untuk kebutuhan beli pakaian baru jika dibutuhkan.

Terjebak Gaya Hedon

Lebaran memang identik dengan acara bersenang-senang dan berkumpul bersama keluarga. Namun, jangan sampai suasana tersebut membuat kamu menjadi terlena dan terjebak dalam gaya hidup yang konsumtif serta hedon yaitu berfokus pada kesenangan dan mengabaikan kebutuhan yang lebih panjang lagi.

Pengeluaran untuk merayakan hari lebaran memang tidak bisa dihindari. Namun, perlu juga untuk dilakukan pembatasan serta tidak melebihi kemampuan finansial. Hindari berutang menggunakan cicilan dan pinjaman hanya untuk memenuhi gaya hidup yang hedon pada saat akhirnya kondisi keuangan terganggu karena tidak memiliki perencanaan yang baik.

Melewatkan Kesempatan Berinvestasi

Momen lebaran hanya bisa dirasakan satu kali dalam satu tahun. Artinya momen tersebut justru harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan finansial di masa depan. Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan lebaran, ada baiknya sebagian besar THR justru digunakan untuk berinvestasi misalnya lewat beberapa instrumen investasi konvensional maupun yang lebih modern lagi seperti instrumen reksadana ataupun saham.

Jika kamu sedang memilih atau mencari instrumen investasi yang tepat pahami resiko dan tujuan keuangan tersebut jangan sampai terbuai dengan rayuan dan bujukan imbal balik yang sangat tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi yang sudah ada. Hati-hati juga terhadap potensi investasi bodong dari beberapa koperasi yang selama ini menawarkan keuntungan lebih dari 10%.

Biasanya hal tersebut mengincar beberapa orang yang sudah memasuki masa pensiun. Alih-alih bisa pensiun dengan tenang, justru malah boncos karena terjebak bujukan rayuan investasi yang memiliki imbal balik yang tinggi padahal sebetulnya bodong.

Abai Menyiapkan Dana Darurat

Lebaran memang menjadi momen silaturahmi dan sangat dinanti-nantikan.  Namun demikian,  tidak semua rencana bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kadang-kadang ada saja kondisi yang mendesak sehingga kamu membutuhkan biaya tidak terduga selama lebaran.

Oleh karena itu,  penting untuk menyiapkan dana darurat sebelum lebaran. Apalagi jika kamu berencana untuk mudik keluar kota dengan menggunakan kendaraan pribadi. Dana darurat akan digunakan hanya dalam kondisi tertentu saja. Ibarat ban serep, kendaraan yang hanya dipakai jika satu diantara 4 ban lainnya mengalami kempis ban. Begitulah penggunaan dana darurat yang hanya digunakan memang pada saat dibutuhkan saja.

Jika kamu belum memiliki dana darurat kamu bisa memanfaatkan pinjaman dari Kredivo. Kredivo sudah terdaftar dan memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan sehingga memiliki kepastian hukum yang jelas.

Kamu bisa mengajukan pinjaman dengan tenor hingga 6 bulan dengan bunga hanya 2,6% saja per bulan. Untuk pinjaman dana darurat akan dikenakan biaya administrasi dimuka sebesar 6% dari total pinjaman. Namun, jika kamu gunakan untuk belanja dengan metode cicilan tidak akan dikenakan biaya administrasi hanya bunga cicilannya saja.

Oleh karena itu, manfaatkanlah THR yang kamu dapatkan sebaik-baiknya dan digunakan untuk kebutuhan lebaran serta untuk kebutuhan jangka panjang seperti investasi, dana darurat, tabungan, hingga dana pensiun.